• Februari 11 2019

BERPRESTASI MELALUI PENULISAN ESAI? KENAPA TIDAK

Bidik Karya perdana di tahun 2019 telah diselenggarakan dengan tema “Youth Actualization in Building Work Motivation and Writing Essays in The Disrupted Era”. Mengundang Kak Asyif Awaludin R. (Pendidikan Sejarah, FIS UNY) dan Kak Anisa Ratih Pratiwi (Pendidikan Biologi, FMIPA UNY) sebagai pembicara. Kemampuan mereka sudah tidak diragukan lagi, dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diraih, khususnya dalam penulisan esai. Berkarya melalui bidang ini agaknya telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kisah sukses mereka. Dalam kesempatan sore itu mereka berbagi pengalaman dan pembelajaran mengenai penulisan esai.

Kesulitan dalam mendapatkan ide masih menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh penulis pemula. Padahal, sebetulnya ide bisa kita dapatkan dari mana saja. Seperti yang disampaikan Kak Asyif, ia kutip dari buku yang ditulis oleh Kuntowijoyo, ide bisa didapatkan dari lingkungan/ situasi yang sedang terjadi di sekitar kita, passion atau kesukaan kita, kedekatan intelektual, kedekatan emosional, serta melalui buku, berita, jurnal, penelitian dan karya tulis lainnya. Asalkan kita mau lebih peka dan jeli dalam melihat suatu hal, pastilah ide akan mengalir dengan lancar.

Selain itu Kak Asyif juga menekankan agar jangan pernah membatasi diri. Contohnya, apabila ide yang muncul berbeda dengan bidang studi atau kemampuan yang kita miliki, jangan langsung disingkirkan. Pahami baik-baik terlebih dahulu, karena setiap ilmu sejatinya saling berkaitan.

“Ketika teman-teman mau berkembang, jangan batasi diri. Batasan berasal dari luar dan dari dalam, dan yang paling berat ialah melawan batasan-batasan yang berasal dalam diri. Maka, jangan pernah batasi diri.” Ungkap Kak Asyif.

Kak Ratih memaparkan bahwa meskipun esai lebih fleksibel dibandingkan karya tulis ilmiah, namun tetap terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi. Bahasa yang digunakan dalam esai ialah Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI. Selain itu, terdapat struktur dalam esai, yaitu diawali dengan pendahuluan, inti/ isi, penutup, dan diakhiri dengan daftar pustaka.

Merasa kesulitan dalam menulis? Cara yang jitu agar mudah dalam menulis ialah dengan membuat kerangka esai terlebih dahulu. Di samping agar tidak bingung di tengah proses menulis, cara ini juga membuat tulisan lebih sistematis dan mudah dipahami. Kemudian hindari segala bentuk plagiasi dengan menmberi sitasi pada ide atau pernyataan yang diambil dari sumber lain. Hal ini sering luput dari perhatian para penulis padahal sangat urgent.

Setelah selesai, jangan malas untuk mengkoreksi tulisan sendiri. Akan lebih baik lagi apabila meminta bantuan orang lain yang sudah ahli di bidang tersebut untuk memberi kritik dan saran. Setelah semua proses telah selesai, yang paling penting ialah KIRIM ESAI dan iringi dengan doa.

“Ilmu tanpa praktik itu sia-sia. Kenalkan karyamu pada dunia.” Begitulah kalimat penutup dari Kak Ratih.

Selamat berkarya dan mengukir prestasi.

Berita Lainnya