Donor darah bukan menjadi suatu hal yang asing bagi kita. Ini merupakan suatu hal baik yang dapat dilakukan karena berkontribusi dalam membantu orang lain yang memerlukan bantuan transfusi darah dengan mudah.

Umumnya, donor darah dapat dilakukan di seluruh kantor PMI (Palang Merah Indonesia) yang tersebar di setiap daerah, maupun kegiatan donor darah yang diinisiasi lembaga maupun organisasi tertentu yang bekerjasama dengan tim medis. Dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah diatur sebagai calon pendonor darah, seperti usia minimal 17 tahun, berat badan minimal 45 kg, kadar hemoglobin 12,5 g/dL – 17 g/dL, denyut nadi 60 – 100 kali/menit, tekanan darah normal, dsb. (Lihat ketentuan lengkap di setiap kantor PMI) setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan dapat menjadi pendonor darah.

Pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat adalah “Apakah perempuan boleh menjadi pendonor darah?” Jawabannya tentu saja boleh.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi perempuan yang ingin melakukan donor darah, seperti interval donor darah tidak boleh kurang dari tiga bulan. Hal ini karena perempuan mengalami haid, sehingga darah yang dikeluarkan saat haid cukup banyak dan kadar zat besi dalam tubuh berkurang. Seorang perempuan boleh mendonorkan darahnya saat haid dengan memperhatikan kesehatan tiap individu dan dilakukan saat haid hari ketiga maupun saat darah haid yang keluar mulai menurun intensitasnya. Anjuran ini juga mempertimbangkan usia darah merah yang normalnya sekitar 100 – 120 hari, sehingga waktu yang disarankan untuk mendonor darah adalah jarak tiga bulan atau lebih dari donor sebelumnya. Akan tetapi, bagi laki-laki diperbolehkan melakukan donor darah dengan interval lebih pendek atau kurang dari tiga bulan karena jumlah simpanan zat besi laki-laki lebih banyak daripada perempuan.

Terlepas dari persoalan tersebut, donor darah yang dilakukan oleh perempuan karena memiliki beberapa manfaat yang baik bagi tubuh, seperti:

1. Menjaga kesehatan jantung

Donor darah yang dilakukan secara teratur mampu menjaga kesehatan jantung dan meminimalisir risiko terkena serangan jantung maupun stroke. Hal ini karena saat melakukan donor darah, zat besi dalam tubuh dikeluarkan, sehingga arteri memiliki ruang lebih banyak untuk bekerja mengendalikan denyut nadi agar tetap stabil.

2. Menjaga berat badan

Berat badan yang berlebih menjadi suatu masalah bagi sebagian perempuan. Melalui donor darah, memiliki berat badan yang ideal bukan menjadi hal mustahil karena proses sebelum dan sesudah donor darah membuat seseorang memiliki gaya hidup sehat dan pola makan teratur yang membuat hal ini dapat mengontrol berat badan agar tetap ideal dan terhindar dari obesitas.

3. Baik untuk kesehatan mental dan memperpanjang usia

Saat melakukan donor darah, perasaan senang karena telah berbuat baik dalam membantu orang lain membuat seseorang memiliki emosi yang baik dan stabil. Sehingga, hal tersebut baik bagi kesehatan mental dengan didukung pandangan beberapa ahli yang menyatakan bahwa pikiran dan perbuatan positif dapat membuat seseorang berumur panjang.

4. Mengurangi risiko kanker

Studi dalam Journal of National Cancer Institute menyatakan bahwa rutin melakukan donor darah dapat meminimalisir risiko terkena kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan tenggorokan. Hal ini karena zat besi yang berlebihan dalam tubuh dapat memicu radikal bebas yang merupakan penyebab kanker. Sehingga, dengan donor darah yang dilakukan zat besi dalam tubuh dapat terkontrol dan mengurangi risiko kanker.

Selain itu, masih terdapat beberapa manfaat donor darah yang baik bagi kesehatan tubuh seseorang. Harapannya, setelah mengetahui manfaat-manfaat donor darah, setiap orang memiliki keinginan untuk melakukan donor darah dan sadar akan pentingnya donor darah. Khususnya bagi perempuan, donor darah merupakan hal yang baik dan boleh dilakukan. Sehingga, perempuan tidak perlu khawatir yang berlebih untuk berbuat baik dengan mendonorkan darahnya bagi yang membutuhkan.