• Agustus 22 2013

ESSAY

MENITI KARIR SEBAGAI PENULIS SEJAK KULIAH

 

Banyak orang menganggap kepenulisan tidak bisa menjanjikan karir cemerlang. Menjadi penulis tidak sehebat bidang lain yang lebih menggiurkan, baik dari sisi pendapatan maupun jenjang karir yang dimungkinkan. Dunia kepenulisan merupakan jalan terjal yang tidak mendatangkan kekayaan. Hanya ada segelintir orang di Indonesia yang berhasil meraup ratusan juta hanya dari tulisannya. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Kesuksesan bukan hanya soal uang. Kebanyakan penulis menjadi penulis bukan semata soal mencari uang tapi juga kepuasan batin.

Untuk Anda yang berminat menjadi penulis, Anda sebenarnya memiliki peluang karir. Secara sederhana, jika aktivitas kepenulisan Anda berkelanjutan dan memiliki progress, sebenarnya Anda telah memiliki jenjang karir. Penggunaan terminologi karir ini memang berpeluang memunculkan perdebatan dan sangat bergantung pada preference seseorang. Namun, itulah terminologi karir yang akan saya gunakan dalam tulisan ini.

Untuk Anda yang mahasiswa, kampus adalah tempat Anda belajar menulis. Mengapa Anda tidak memanfaatkannya untuk mulai meniti karir Anda sebagai penulis? Berikut adalah tips untuk mulai jadi penulis sejak kuliah.

Read More, Write More

Seseorang tidak akan pernah bisa menulis kalau ia tidak pernah mau membaca. Kemampuan menulis sangat bergantung pada referensi kata dan ide yang pernah masuk ke otaknya. Membaca di sini tidak sekadar membaca buku, tapi apa saja, termasuk membaca gambar dan membaca fenomena alam. Semakin banyak membaca, semakin banyak kata-kata dan variasi kalimat yang masuk. Ini akan menambah kemampuan seseorang dalam menulis. Bagi mahasiswa, membaca adalah menu wajib. Seharusnya tidak sulit menerapkan tips satu ini.

Jika bertanya pada penulis senior apa rumus jitu untuk menulis jawabnya adalah menulis itu sendiri. Untuk bisa menulis seseorang harus menulis. Mahasiswa pastilah sering mendapat tugas menulis. Gunakan kesempatan ini dengan baik. Anda juga dapat menambah kegiatan tulis-menulis melalui blog dan jejaring sosial. Sayang sekali jika Anda tidak memanfaatkan media gratis ini.

Komunitas Menulis

Berkumpul dengan orang-orang yang satu minat akan meningkatkan semangat Anda. Di kampus, biasanya ada organisasi mahasiswa yang mewadahi minat kepenulisan dan jurnalistik. Jika Anda ingin yang lebih besar, cobalah untuk mencari komunitas menulis di kota Anda. Alternatifnya adalah komunitas online. Sekarang ini komunitas menulis online sangat marak. Di Facebook sebagai jejaring sosial terpopuler di Indonesia, Anda dapat menemukan berbagai komunitas menulis berskala nasional.

Ada dua jenis komunitas berdasarkan biayanya, yaitu berbayar dan gratis. Di komunitas berbayar, apa yang Anda dapat bukan sekadar kesempatan bertemu banyak penulis lain tapi juga pelatihan, modul, bahkan layanan konsultasi tulisan. Ini soal bagaimana Anda memilih komunitas saja mengingat ada komunitas gratis yang juga dapat memberikan pelatihan serupa.

Publikasi

Jika Anda sudah mulai menulis, Anda perlu mengukur kemampuan menulis Anda. Sangat sayang jika Anda hanya menumpuk tulisan Anda di komputer. Cobalah untuk menyertakannya dalam berbagai kompetisi menulis. Baik itu fiksi maupun nonfiksi, selalu ada ajang lomba yang sesuai. Ini juga bentuk publikasi tulisan Anda. Tulisan hanya akan jadi berharga kalau ada orang lain yang membaca. Jadi lombakan tulisan Anda, selain sebagai ajang belajar juga sebagai ajang berprestasi dan mendapat hadiah.

Selain kompetisi, Anda dapat mengirimkan tulisan ke berbagai media massa. Harian, tabloid, dan majalah baik nasional maupun lokal terus menunggu kiriman tulisan dari masyarakat. Media ini biasanya juga memberikan honor tulisan yang tentunya sangat menarik bagi kantong mahasiswa. Untuk harian berskala nasional, satu tulisan dapat mendatangkan honor di atas 500 ribu, bahkan ada yang menembus 1 juta. Menggiurkan, bukan?

Menjadi kontributor juga salah satu cara mempublikasikan karya. Ada berbagai proyek pembuatan buku bersama. Anda dapat menjadi kontributor. Biasanya panitia akan menyelenggarakan proses seleksi dan jika terpilih tulisan Anda akan ikut dimuat di dalam buku. Anda dapat bangga karena memiliki sebuah buku ketika status Anda masih mahasiswa. Apalagi jika buku Anda laris, Anda mendapat bagian royalti. Selain kotributor buku, ada berbagai website dan media yang mencari kontributor untuk laman atau kolom mereka. Anda juga akan mendapat honor untuk setiap tulisan yang dimuat.

Content Writer

Seiring dengan maraknya penggunaan internet, banyak perusahaan yang membutuhkan content untuk website atau blog mereka. Biasanya perusahaan-perusahaan ini bersedia membayar orang lain yang bersedia menulis content untuk mereka. Content  yang dimaksud bisa berupa essay, review, maupun iklan. Semua tergantung pada permintaan klien yang bersedia membayar Anda. Proyek-proyek content writing ini dapat Anda dapatkan langsung dari perusahaan pencari jasa freelancer atau Anda dapat dari agensi yang mempertemukan Anda sebagai penulis dan klien sebagai pemesan tulisan. Keuntungan dari menulis seperti ini adalah Anda dapat mendapat gaji, bukan honor atau hadiah seperti dalam media atau kompetisi.

Dengan menulis di berbagai peluang di atas, ketika Anda lulus kuliah, Anda sudah memiliki pengalaman sebagai penulis. Begitu Anda lulus nanti, Anda dapat merambah dunia kepenulisan yang lebih besar, tidak perlu merangkak dari bawah karena semua itu sudah Anda lalui semasa kuliah. Memang itu kegiatan yang terdengar berat tapi jika Anda menyukai menulis, Anda akan menikmati kegiatan ini. Mulailah menulis topik-topik yang paling Anda kuasai atau yang paling menarik minat Anda, perbanyak referensi, dan selalu update pengetahuan Anda. Itulah awal mula bagaimana seseorang dapat memulai karirnya sebagai penulis.

Jika bisa memulai sekarang, mengapa harus menunggu?

(Eta, 9/8/13)

Berita Lainnya