• Juni 4 2020

Langkah Kecil untuk Menyelamatkan Lingkungan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan instrumen penting yang digunakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan serta mendorong perhatian dan tindakan politik di tingkat dunia. Tanggal 5 Juni menjadi ajang untuk mempromosikan aksi global tentang pentingnya lingkungan hidup bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi dengan memanfaatkan sumber daya alam berkelanjutan secara arif dan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Sebenarnya kesempatan untuk menjaga bumi tak hanya dilakukan setahun sekali. Makna dibalik Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini menjadi sebuah kesadaran kita untuk mengambil tindakan, mulai dari langkah kecil yang berawal dari diri kita sendiri dan ada baiknya kita selalu menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dikehidupan kita sehari-hari.

Sudah banyak kasus-kasus yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup akibat dari tindakan manusia sendiri. Seperti pencemaran udara akibat penggunaan kendaraan bermotor dan asap pabrik yang tidak diolah dengan baik sesuai peraturan. Tak luput pula pada pencemaran air akibat tumpahan minyak yang menyebabkan banyak biota laut mati. Sesuai aturan pemerintah perusahaan wajib mengelola lombahnya dengan baik atau akan diancam dengan hukuman pidana.

Berikut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan:

  1. Berhemat dalam menggunakan air

Air adalah sumber bagi kehidupan makhluk hidup, tapi seringkali kita mencemari hingga menghamburkan air dengan alasan masih banyak air di dunia ini. Kasus pencemaran pun air masih terus kita temui. Padahal dari 2/3 permukaan bumi yang merupakan perairan, hanya 0,003% air yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Ambil contoh krisis air yang terjadi pada Maret – April 2019 lalu, hilangnya sumber air di beberapa desa di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo mengalami kekeringan. Mereka sulit mendapatkan sumber air dari alam dan terpaksa merogoh kocek untuk membeli air. Jika hal ini dibiarkan terus menerus diperkirakan pada beberapa tahun kedepan bumi akan mengalami krisis air yang terus meningkat.

 

  1. Meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari mobilitas manusia karena dinilai lebih cepat dan praktis. Bagai dua sisi mata uang, tidak hanya memiliki sisi positif saja namun kendaraan bermotor memiliki sisi negatifnya. Sisi buruknya yang ditimbulkan adalah polusi yang semakin merajalela yang dapat menyebabkan pencemaran udara dan menyebabkan gangguan pernafasan. Untuk meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor, kita bisa menggunakan sepeda ketika akan bepergian.

 

 

  1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai

Meningkatnya jumlah sampah plastik dari tahun ke tahun semakin memperihatinkan, banyak sampah plastik yang ditemukan di laut dan membahayakan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Untuk itu perlu kesadaran dari manusia untuk mengurangi pengunaan plastik sekali pakai, untuk mendukung program lingkungan hidup dapat kita mulai dari mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tisu basah, dan styrofoam. Jika kita ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari sebaiknya bawa tas belanjaan sendiri dari rumah, gunakan botol minum dan sedotan yang reuseable. sebagai bentuk mencintai lingkungan.

 

  1. Manfaatkan lahan kosong untuk menghijauan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal disetiap kota adalah 30% dari luas keseluruhan, 20% milik publik yang wajib disediakan pemerintah daerah dan 10% lahan terbuka yang bersifat privat seperti pekarangan. RTH berguna sebagai daerah resapan air. Sayangnya dibeberapa kota besar masih tidak memperhatikan RTH, ketersediaan RTH semakin terbatas setiap tahunnya. Akibatnya beberapa kota besar tersebut akan mengalami banjir disejumlah wilayah ketika diguyur hujan. Jika kamu memiliki lahan kosong di rumah, manfaatkan lahan tersebut untuk ditanami tumbuhan. Kamu bisa memanfaatkan pot atau media lainnya untuk menanam.

 

(Esa Felintiani)

Berita Lainnya