Tepat tanggal 26 juni diperingati Hari Anti Narkotika Internasional yang dicanangkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada 26 Juni 1988. Peringatan ini menjadi isyarat pengingat bagi seluruh masyarakat dunia untuk menghindari penggunaan narkoba yang akan merusak sendi kehidupan dan masa depan.
Komjen Pol Heru Winarko mengatakan, terdapat peningkatan penyalahgunaan narkoba di tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya dimana sebesar 0,03 persen meningkat di Indonesia. Penggunaan narkotika kian meningkat dengan banyaknya korban yang merenggut mulai dari kalangan anak-anak hingga aparat negara. Korban semakin luas mencakup kalangan anak-anak, remaja, generasi muda, ASN, anggota TNI dan Polri, kepala daerah, anggota legislatif, hingga lingkungan di rumah tangga, “kata Kepala BNN Heru Winarko”.
Hingga saat ini jenis narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah ganja. Pengguna ganja sebanyak 63 persen. Oleh karena itu, BNN kian fokus dan bergerak untuk melumpuhan ladang ganja di Aceh dan kawasan lain yang memiliki potensi dalam penanaman ganja, fokus dengan jaringan-jaringan narkoba, serta meningkatkan kerja sama dengan beberapa pihak yang dapat membantu memberantas para sindikat narkoba.
Upaya pemberantasan narkoba sejatinya diperlukan oleh semua pihak secara bersamaan untuk melawan narkoba, karena kita ketahui bahwa peredaran narkoba terbilang sangat mengkhawatirkan. Bukan hanya tugas dari BNN semata melainkan perlu sinergi bersama oleh semua pihak untuk melawannya.
Dampak penggunaan narkoba tidak hanya bagi kesehatan, melainkan juga masyarakat di sekitar. Biasanya pecandu narkoba rentan melakukan tindak pidana kriminal yang menganggu masayarakat. Kondisi ini tidak dapat kita biarkan secara terus-menerus, perlu adanya tindakan yang sangat tegas dalam menindak para pengguna narkoba. Jangan lengah dalam upaya melawan narkoba dan jangan memberikan ruang bagi para sindikat narkoba.
Perlu adanya edukasi bagi masyarakat Indonesia tentang bahaya narkoba dan upaya menghindarinya, agar nantinya masyarakat tidak terjerumus ke dalam hal terlarang tersebut. Dilansir dari kompasiana terdapat beberapa cara untuk mencegah dan menjauhkan anak dari bahya narkoba yaitu:
Orang tua wajib menasihati anak dan menjalin komunikasi yang harmonis dengan menerapkan sejak dini hidup sehat tanpa narkoba serta mengedukasi mereka tentang bahaya narkoba bagi kesehatan dan masa depan.
Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, maka kita turut serta memperhatikan dalam tumbuh kembang anak, seperti keterlibatan mereka dalam organisasi di dalam maupun di luar sekolah. Maka orang tua wajib meluangkan waktu bersama anak dengan mengajak bercerita terkait kegiatan yang dilakukannya.
Memberikan contoh yang baik kepada anak adalah hal yang sangat penting. Hal ini akan memberikan transfer energi positif kepada anak apabila orang tuanya memberikan contoh positif bagi dirinya.
Pemberian aturan kepada anak, akan menunjang diri mereka bertanggung jawab dan lebih waspada. Ketika ia dilarang oleh orang tuanya dalam melakukan hal yang negatif, maka ia akan lebih waspada dalam meniru sikap temannya.
Ajaran agama di dalamnya mencakup nilai moral dan etika kehidupan. Dengan memahami ajaran agama dengan baik, maka ia akan lebih berhati-hati dalam pergaulan dan terhindar dari bahaya narkoba.
Dengan memperingati Hari Anti Narktotika Internasional tahun 2020, mari kita bersama meningkatkan kesadaran untuk menjauhi obat terlarang tersebut. Bagi orang yang memiliki pengaruh kuat (influencer), tokoh publik, dan pakar ilmu untuk mensosialisasikan kepada orang awam dalam upaya melawan narkoba. Berpegang pada pedoman kuat budaya anti narkoba yang akan menjadikan kehidupan lebih sehat dan berwarna.
Mari Kita Bersama Lawan Narkoba!
🏅Selamat dan Sukses kepada:Bartolomius Dias, Mohammad Nabilah Abror, Febrina Nur…
Read More🏅Selamat dan Sukses kepada:Nurul Fatihah,Nabila Yaulia Safitri, Sifroh Ayu Nabila,…
Read More🏅Selamat dan Sukses kepada:Nurul Fatihah, sebagai:✓Juara II Pemilihan Mahasiswa Berprestasi…
Read More