• Agustus 14 2021

Pramuka: Generasi Tangguh dengan Kepedulian Sosial yang Tinggi

pramuka

Gerakan kepanduan ini pertama kali diperkenalkan oleh Robert Baden Powell. Gerakan ini awalnya ditujukan untuk membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam tindak kekerasan dan kriminal pada tahun 1907. Lalu pembinaan ini akhirnya berkembang menjadi gerakaan kepanduan.

Sekitar tahun 1906 — 1907 pula Baden Powell menulis buku Scouting for Boys. Buku ini adalah panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan, cara bertahan hidup, ketangkasan, dan pengembangan dasar-dasar moral. Secara internasional, gerakan kepanduan ini disebut Scouting atau Scout Movement. Gerakan ini juga menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Ada antusiasme yang begitu besar terhadap buku dan gerakan kepanduan ini. Pada akhirnya gerakan ini dikukuhkan dengan diadakan jambore dunia untuk pertama kalinya di London pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920. Jambore tersebut dihadiri oleh 8.000 anggota dari 34 negara. Powell juga dinobatkan sebagai bapak pramuka dunia dalam acara tersebut.

Tak ketinggalan, Indonesia juga mengadaptasi gerakan kepanduan. Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai tahun 1912 dengan terbentuknya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Setelah Perang Dunia I selesai, NPO berganti nama dengan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda. Yang sekarang ini kita kenal dengan nama Pramuka.

Tak berhenti sampai disitu, gerakan kepanduan ini juga diadaptasi di berbagai daerah. Misalnya saja S.P. Mangkunegara VII yang mendirikan gerakan kepanduan dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie. Budi Utomo juga turut mendirikan Nationale Padvinderij.

Pada tahun 1930 dibentuk Pandu Pemuda Sumatera. Lalu tahun 1931 terbentuk Persatuan Antar Pandu Indonesia. Hingga akhirnya pada 1941 Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menggelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINDO). Dan di masa sesudah kemerdekaan, tanggal 28 Desember 1945, Organisasi Pandu Rakyat Indonesia ini didirikan di Solo, Jawa Tengah.

Tanggal 14 Agustus sebagai Hari Pramuka juga bukan tanpa alasan. Tanggal 14 Agustus 1961, pelantikan pengurus Gerakan Pramuka di Indonesia telah dilakukan. Termasuk telah dilakukan penganugrahan Panji-Panji Gerakan Pramuka kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengkubowono IX.

Dan sejak tahun 1961 lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961, diputuskan bahwa 14 Agustus telah ditetapkan sebagai Hari Pramuka. Peresmiannya saat itu dilambangkan dengan penganugerahan Panji Gerakan pramuka oleh Presiden Republik. Oleh karena itu, kita memperingati Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus tiba. Dan menurut sejarah, mulai 20 Mei 1961, Pramuka telah memiliki lambang tunas kelapa.

Jika Baden Powell adalah Bapak Pramuka dunia, tentu Indonesia juga memiliki Bapak Pramuka. Beliau adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beliau juga menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama sejak 1961.

Pramuka merupakan gerakan kepanduan dengan banyak variasi pembelajaran, mulai dari belajar mandiri hingga kegiatan kegiatan yang bersifat sosial. Beberapa contohnya adalah latihan membangun tenda, lalu tak jarang pula kita melihat para anggota pramuka membantu mengatur lalu lintas saat sedang musim mudik. Dan tentu masih banyak hal lainnya yang dapat kita peroleh di dalam kegiatan kepanduan ini. Sebagai seorang pramuka pula, tentulah sudah bukan rahasia umum bahwa para anggota pramuka adalah anggota-anggota yang tangguh, terutama karena kemampuan tali-temalinya hingga keahlian untuk menjelajah. Sehingga dengan mengikuti Pramuka, kita dapat terlatih menjadi pribadi yang tangguh, kuat, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selamat Hari Pramuka untuk semuanya!

Berita Lainnya